Berbicara Tentang Kehancuran Dunia (KIAMAT)

Berbicara Tentang Kehancuran Dunia (KIAMAT)


Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu, melainkan hari kiamat (yaitu) yang datang kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari Kiamat sudah datang? (QS Muhammad: 18)

Dari ayat ini kita ketahui bahwa Al Qur’an telah menjelaskan tanda-tanda yang mengumumkan datangnya Hari Akhir. Agar dapat memahami tanda-tanda ‘pengumuman besar’ ini, kita harus merenungkan ayat ini. Sebaliknya, seperti yang ditunjukkan dalam ayat ini, pemikiran kita tidak akan berguna sama sekali ketika Hari Akhir tiba-tiba datang kepada kita.

TANDA-TANDA KIAMAT

Tanda-tanda kiamat ada dua: tanda-tanda kiamat besar dan tanda-tanda kiamat kecil.
Tanda kiamat kecil adalah tanda yang datang sebelum kiamat dengan waktu yang relatif lama, dan kejadiannya biasa, seperti dicabutnya ilmu, dominannya kebodohan, minum khamr, berlumba-lumba dalam membangun, dan lain-lain. Terkadang sebahagiannya muncul menyertai tanda kiamat besar atau bahkan sesudahnya.

Tanda kiamat besar adalah perkara besar yang muncul mendekati kiamat yang kemunculannya tidak biasa terjadi, seperti muncul Dajjal, Nabi Isa a.s., Yakjuj dan Makjuj, terbit matahari dari Barat, dan lain-lain.

Para ulama berbeza pendapat tentang permulaan yang muncul dari tanda kiamat besar. Tetapi Ibnu Hajar berkata, “Yang kuat dari sejumlah berita tanda-tanda kiamat, bahawa keluarnya Dajjal adalah awal dari tanda-tanda kiamat besar, dengan terjadinya perubahan secara menyeluruh di muka bumi. Dan diakhiri dengan wafatnya Isa a.s".

“Sedangkan terbitnya matahari dari Barat adalah awal dari tanda-tanda kiamat besar yang mengakibatkan perubahan keadaan langit. Dan berakhir dengan terjadinya kiamat”.

PERISTIWA HARI KIAMAT 

Di dalam Al Qur’an terdapat banyak penjabaran mengenai peristiwa Hari Kiamat untuk menjadi pelajaran bagi kita. Artikel ini memuat beberapa contoh darinya. Al Qur’an surat Az Zalzalah 1 - 8

Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?", pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.
Petunjuk yang diberikan di dalam surat ini sangat menyeluruh sehingga Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa surat Az Zalzalah adalah setara dengan setengah dari Al Qur’an. (Tirmidzi)
Ayat terakhir dari surat ini luar biasa maknanya. Menurut suatu Hadits yang diriwayatkan oleh Anas RA, Nabi Muhammad SAW menyebutnya dengan ‘satu kata tapi menyeluruh’. Abdullah bin Masood RA menyebutkan, “Ayat tersebut merupakan ayat Al Qur’an yang luar biasa dan tegas maknanya.” Barangkali penjelasan yang paling menarik perhatian mengenai peristiwa Hari Kiamat terdapat di surat Al Hajj 1 – 2

Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras.
Dan didalam Al Haqqah 13 – 18

Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah. Dan Malaikat-Malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang Malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).
Dan didalam Az Zumar 68 - 70

Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para Nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan. Dan disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa (balasan) apa yang telah dikerjakannya dan Dia lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan.
Jadi ketika Sangkakala yang pertama ditiup semua makhluk yang berada di langit dan di bumi akan binasa kecuali beberapa Malaikat. Kemudian para Malaikat ini juga akan binasa. 
Ar Rahman 26 - 27

Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
Jadi bagi mereka yang telah meninggal, roh mereka akan binasa juga seperti disebutkan oleh Ibnu Katsir.
Ketika Sangkakala yang kedua ditiup, roh akan kembali kepada badan masing-masing dan berdiri untuk masing-masing merpertanggung-jawabkan segala perbuatan mereka.
Para saksi akan dihadapkan dan keadilan akan diputuskan seperti disebut dalam Az Zumar 68 - 70 di atas dan juga didalam Yaasin 65

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
Sama halnya seperti disebutkan dalam Fussilat 19 – 23

Dan (ingatlah) hari (ketika) musuh-musuh Allah digiring ke dalam neraka lalu mereka dikumpulkan (semuanya). Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan. Dan mereka berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. Kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka terhadap Tuhanmu, prasangka itu telah membinasakan kamu, maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi.
Jadi seseorang dapat menyembunyikan dosa-dosa nya dari orang lain tetapi ia tidak bisa menyembunyikannya dari anggota tubuhnya sendiri. Pada Hari Kiamat ini anggota tubuhnya ini akan bersaksi mengenai perbuatannya. Jika kita sungguh-sungguh memahami ayat ini, tidak akan mungkin kita berani melakukan dosa sekecil apapun juga.
Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Mulut manusia akan dikunci dan pahanya akan diperintahkan untuk menjelaskan berbagai perbuatannya. Dengan cara yang sama tulang dan daging nya akan berbicara sebagai saksi.” (Muslim)
Sebagai contoh yaitu makanan untuk orang yang berdosa disampaikan dalam surah Ad Dukhan 43 - 50

Sesungguhnya pohon zaqqum itu, makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas. Peganglah dia kemudian seretlah dia ke tengah-tengah neraka. Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan (dari) air yang amat panas. Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia. Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu selalu kamu meragu-ragukannya.
Pada sisi lain orang-orang yang beriman akan diperlakukan dengan cara yang berbeda.
Az Zukhruf 68 - 73

" Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri. Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan." Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya." Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amAl amal yang dahulu kamu kerjakan. Di dalam surga itu ada buah-buahan yang banyak untukmu yang sebahagiannya kamu makan.




Pesanan Rasulullah SAW Terhadap Wanita :

Sabda Rasulullah s.a.w melalui hadis qudsi: “hamba-ku yang mendekatkan diri kepada-ku dengan melakukan amalan fardu lebih aku cintai. Sentiasalah hamba-ku berterusan menghampiriku dengan melakukan amalan sunat sehingga aku mengasihinya. Apabila aku mengasihinya, jadilah aku pendengarnya yang dia mendengar dengannya, penglihatan yang dia melihat dengannya, tangan yang dia memukul dengannya dan kaki yang dia berjalan dengannya, kalau dia meminta kepadaku, pasti aku akan memberinya dan kalau dia memohon perlindunganku, pasti aku akan melindunginya” Riwayat al-Bukhari.




Pesanan terhadap Wanita 

1) Dunia ini ialah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita
(isteri) yang solehah. (Riwayat Muslim).

2) Mana-mana perempuan yang memakai bau-bauan kemudian ia keluar 
melintasi kaum lelaki ajnabi, agar mereka mencium bau harumnya maka ia 
adalah perempuan zina, dan tiap-tiap mata yang memandang itu adalah zina.
 (Riwayat Ahmad, Thabarani dan Hakim)

3) Dikahwini wanita itu kerana empat perkara: kerana hartanya, kerana
keturunannya, kerana kecantikannya dan kerana agamanya, maka carilah
yang kuat beragama nescaya kamu beruntung


4) wanita yang ketika solat dan puasa dia menjaga dengan sempurna, memelihara kehormatan serta taat pada suami, maka masuklah mana-manapintu syurga yang ia kehendaki. (Riwayat dari Ahmad Ibnu Hibban,Thabarani, Anas bin Malik).

5) Perempuan yang melabuhkan pakaian dalam keadaaan berhias bukan untuksuami nya dan muhrimnya adalah seumpama gelap gelita di hari kiamat, tiada nur baginya. (Riwayat Tarmizi)

6) Apabila lari seorang wanita dari rumah suaminya, tidak diterimasembahyangnya, sehingga ia kembali dan menghulurkan tangan kepada suaminya (meminta maaf). (Riwayat dari Hassan).

7) Wanita yang taat pada suami, semua burung-burung di udara, ikan diair, malaikat di langit, matahari dan bulan semuanya beristigfar baginya selama ia masih taat pada suaminya dan diredainya (serta menjaga sembahyang dan puasanya).


8) Dari Muaz bin Jabal bersabda Rasululllah SAW: Mana-mana wanita yang
berdiri di atas kakinya membakar roti untuk suaminya hingga muka dan
tangannya kepanasan oleh api, maka diharamkan muka dan tangannya dari
bakaran api neraka.

9) Tiap-tiap wanita yang menolong suaminya di dalam urusan agama, maka
Allah memasukkanya dalam syurga lebih dahulu dari suaminya (sepuluh 
ribu tahun) kerana dia memuliakan suaminya di dunia maka mendapat pakaian 
dan bau-bauan syurga untuk turun ke mahligai suaminya dan mengadapnya.

10)Ya Fatimah, jika seorang wanita meminyakkan rambut suaminya dan
janggutnya dan memotong kumisnya dan mengerat kukunya, diberi minum
Allah akan dia sungai syurga, diiringi Allah baginya sakaratul maut 
dan akan didapati kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman syurga 
serta dicatatkan Allah baginya kelepasan dari neraka dan selamatlah ia
melintasi titian Siratul-mustaqim.

11)Mana-mana wanita yang berkata kepada suaminya "tidak pernah aku dapat
dari engkau satu kebajikan pun". Maka Allah akan hapuskan amalannya
selama 70 tahun, walaupun ia berpuasa siang hari dan beribadah pada
malamnya.

12)Apabila wanita mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah
para malaikat untuknya, Allah mencatatkan baginya setiap hari seribu
kebajikan dan menghapus baginya seribu kejahatan.

13)Apabila wanita mulai sakit untuk bersalin, Allah mencatatkan baginya
pahala orang yang berjihad pada jalan Allah (perang sabil).

14)Apabila wanita melahirkan anak keluarlah dosa-dosa darinya seperti
keadaan ibunya melahirkannya.
Kehebatan  solat berjemaah


Solat berjemaah yang lebih afdal berbanding solat sendirian turut diakui kelebihannya menerusi kajian dalam bidang sains.

Kelebihan solat berjemaah disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sabda baginda yang bermaksud: Solat berjemaah itu lebih afdal daripada sembahyang berseorangan dengan kelebihan 27 darjat. (riwayat al-Bukhari)

Sabda Rasulullah dalam ayat di atas menunjukkan betapa Allah melipat kali gandakan ganjaran kepada hambanya yang menunaikan solat berjemaah berbanding solat secara bersendirian walaupun ia tiada perbezaan dari segi perbuatan fizikal dan bacaan ketika solat.

Sains akui kelebihan solat jemaah



Malah kelebihan serta manfaat solat berjemaah terbukti dari segi saintifik dan diakui oleh pakar sains fizik di sebuah universiti di Amerika Syarikat, Prof. John Herbert selepas membuat kajian mengenai tujuan dan kelebihan solat berjemaah.

Hasil kajian John Herbert mendapati sentuhan antara bahu jemaah ketika solat mampu menyeimbangkan cas elektrik positif dan negatif yang terdapat dalam tubuh manusia menjadikan tubuh lebih segar dan bertenaga.

"Tubuh manusia terdiri daripada dua cas elektrik iaitu cas positif dan negatif. Setiap aktiviti harian kita tidak kira bekerja, beribadat atau berehat banyak menggunakan tenaga yang menyebabkan berlakunya pertukaran cas positif dan negatif yang menyebabkan ketidakseimbangan cas tersebut di dalam tubuh.

"Ini menyebabkan tubuh berasa letih dan tidak bermaya. Oleh itu, cas ini perlu diseimbangkan semula untuk memulihkan tubuh badan kita iaitu dengan cara menunaikan solat berjemaah yang merangsang proses pertukaran cas elektrik dalam tubuh kita tersebut," katanya.

Tubuh manusia mengeluarkan cas yang berlebihan dan cas itu akan ditarik oleh cas yang berlawanan dalam tubuh badan jemaah di sebelah kanan dan kiri.

Begitu juga proses yang sama berlaku kepada setiap jemaah. Semakin lama pergeseran ini berlaku, semakin seimbang dan semakin segar tubuh badan kita.

Mengikut hasil kajian tersebut, proses pertukaran cas ini sangat diperlukan dalam kehidupan harian sebagaimana keperluan tidur pada setiap hari dengan sama.

Menurutnya, bilangan rakaat yang berlainan dalam setiap waktu solat adalah bertepatan dengan keperluan pertukaran cas elektrik positif dan negatif tersebut.

Solat subuh hanya dua rakaat kerana ia hanya memerlukan sedikit pertukaran cas dalam tubuh. Berlainan pula dengan solat Zuhur dan Asar yang memerlukan pertukaran cas yang banyak untuk menyeimbangkan cas dan mengembalikan tenaga dan kecergasan tubuh.

"Selepas waktu Asar pula, pada kebiasaannya kita hanya beriadah atau melakukan aktiviti ringan yang tidak terlalu banyak menggunakan tenaga di samping perbezaan masa yang diperuntukan tidak terlalu ketara.

"Oleh itu, solat berjemaah waktu Maghrib hanya sebanyak tiga rakaat mencukupi untuk menyeimbangkan cas dalam tubuh," katanya.

Walaubagaimanapun, mungkin sesetengah daripada kita keliru mengenai bilangan solat Isyak yang banyak sedangkan ia tidak jauh berbeza dengan waktu solat Maghrib.

Dr. Ghaffar berkata, menurut kajian itu, pertukaran cas yang banyak perlu bagi menyediakan cas elektrik dalam tubuh yang benar-benar seimbang dan pengumpulan tenaga yang secukupnya untuk bangun pada sepertiga malam bagi menunaikan solat sunat seperti yang dituntut dalam Islam.

"Hasil kajian saintifik tersebut menunjukkan kepada kita betapa indah dan sempurnanya amalan agama Islam sehingga setiap kewajipan yang diperintahkan kepada kita mempunyai kelebihan dan manfaat tersendiri,".

Hasil kajian John Herbert itu membuka pintu hatinya dan mendapat hidayah Allah untuk memeluk agama Islam kerana tiada amalan agama lain yang selengkap dan sempurna sebagaimana ajaran Islam.

The FITNAH?

The FITNAH?



SEBAGAI manusia, selagi hidup kita akan berinteraksi dengan orang lain. Setiap hari kita berkomunikasi dengan orang di sekeliling dan dari situ kita dapat memproses maklumat serta membina hubungan dalam bermasyarakat.
Orang yang enggan berinteraksi sebenarnya adalah orang yang tidak berada dalam realiti kehidupan yang hakiki dan dia sebenarnya tidak menunaikan tuntutan sebagai manusia.
Orang yang suka bersendirian akan lebih terdedah kepada hasutan syaitan sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi SAW: “Sesungguhnya syaitan itu seperti serigala kepada manusia sebagaimana serigala kepada ternakan. Ia menerkam kambing yang bersendirian dan terpencil. Maka, jauhilah kamu daripada berpecah belah, dan wajiblah kamu bersama-sama jemaah, orang ramai dan masjid.” (riwayat Ahmad)
Namun, dalam kehidupan bermasyarakat, kita perlu menjaga akhlak dalam percakapan dengan orang lain. Ketika berkomunikasi, antara perkara penting yang perlu diberi perhatian adalah kebenaran fakta yang disampaikan kepada kita dan sejauh mana ketepatan maklumat yang kita sampaikan kepada orang lain.
Bak kata pepatah “terlajak perahu boleh diundur, terlajak kata buruk padahnya”.
Islam menganggap fitnah satu daripada sifat mazmumah (tercela) dan dilarang Allah seperti dalam firman-Nya yang bermaksud:
  • Fitnah itu lebih bahaya daripada pembunuhan. (al-Baqarah: 191)
  • Jangan kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang gemar menyebarkan fitnah. (al-Qalam: 29).
Oleh itu, kita perlu menjaga dua perkara dalam berinteraksi iaitu input dan output. Di kebanyakan waktu dan ketika, kita perlu mempunyai usaha dalam menapis maklumat yang diterima.
Justeru, Allah SWT memerintahkan kita untuk tabayyun iaitu menganalisis dan mengkaji terlebih dahulu maklumat yang kita perolehi. Firman Allah SWT yang bermaksud: "Wahai orang-orang yang beriman! Jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidikilah (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara yang tidak diingini dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) sehingga menjadikan kamu menyesali apa yang kamu telah lakukan". (al-Hujurat: 6)
Sikap tabayyun ini sangat perlu kerana berkemungkinan maklumat yang sampai kepada kita adalah tidak benar ataupun merupakan fitnah yang sengaja diciptakan untuk memburukkan seseorang.
Dalam hal ini pendekatan yang betul sangat penting agar kita tidak terperangkap. Justeru, apabila menerima satu-satu maklumat jangan mudah menerimanya tanpa terlebih dahulu dipastikan kebenarannya atau difahami maklumat berkenaan.
Sebagai contoh, seorang hakim tidak boleh membuat keputusan tanpa bersikap adil dalam memperolehi maklumat. Justeru, hakim perlu memanggil kedua-dua pihak sama ada tertuduh atau yang menuduh.
Kita tidak boleh menghukum seseorang dengan sentimen. Islam mengajar kita menghukum berdasarkan maklumat yang tepat.
Ia seperti yang disebut dalam satu kaedah, “Menjatuhkan satu-satu hukuman dalam sesuatu perkara hendaklah berdasarkan tasawur yang jelas tentang perkara tersebut”.
Dalam sejarah umat Islam, kita menyaksikan betapa fitnah membawa bencana dan malapetaka dalam masyarakat. Fitnah inilah yang membawa kepada pembunuhan Saidina Uthman r.a yang dituduh menjalankan dasar kronisme dan nepotisme dalam pentadbirannya.
Fitnah juga menyebabkan berlaku pertembungan di antara para sahabat besar seperti Saidina Ali bin Abi Talib r.a dan Muawiyah bin Abi Sufyan r.a.
Munir al-Ghadban menyebut dalam kitabnya berkenaan Muawiyah bin Abi Sufyan: “Aku tidak berpendapat bahawa adanya suatu peribadi di dalam sejarah umat Islam yang terdiri daripada kalangan para sahabat yang awal, yang ditarbiah dengan tangan Rasulullah SAW dan mereka yang hidup dengan wahyu langit, lalu diperburukkan, dibohongi mengenainya dan didustakan kepadanya seperti yang terkena pada Muawiyah bin Abi Sufyan r.a…”

Kategori sifat MARAH..

Kategori sifat MARAH..




RASULULLAH dalam satu hadis diriwayatkan Abu Hurairah: “Bahawa seorang lelaki datang kepada Nabi Muhammad lalu berkata: ‘Berwasiatlah kepadaku ya Rasulullah’. Lalu baginda bersabda: ‘Jangan engkau marah’. Baginda mengulanginya tiga kali.”
Setiap manusia mempunyai sifat marah dan sabar sebenarnya adalah penghalang sifat itu. Bagaimanapun, kesabaran ada had dan batasnya, apabila hilang sabar maka timbullah kemarahan.
Menurut Imam al-Ghazali, sikap marah ialah nyalaan api yang bersumber daripada api Allah SWT yang menyala dan menjulang tinggi sampai naik ke hati.
Ada lima kategori marah iaitu cepat marah atau marah tidak bertempat, marah pertengahan (mampu mengawal marahnya atau marah bertempat), marah sederhana, tidak tahu marah dan marah keterlaluan.
Imam al-Ghazali mengatakan, ada 10 punca menjadi penyebab sifat marah iaitu rasa bangga diri, takjub kepada peribadi sendiri, berlebihan dalam gurau senda dan melampaui batas, bercakap perkara sia-sia selain gemar membuat fitnah.
Lima lagi puncanya ialah gemar berbantah dalam sesuatu perkara, khianat, tamak kepada harta juga pangkat, gagal mengendalikan nafsu dan emosi serta hasad dengki selain iri hati.
Apabila seseorang itu marah, pergerakan fizikalnya turut berubah. Api kemarahan yang semakin memuncak menyebabkan percakapannya menjadi kuat, kata-kata tidak teratur, bahasanya lucah, kasar dan bersifat menghina juga merendah-rendahkan orang yang dimarah dan pelbagai lagi.
Marah bukan berlaku pada orang yang kebanyakan saja, malah individu yang punya kedudukan atau status seperti ustaz, ustazah, guru, ulama, doktor dan sebagainya.
Persoalan akhlak, maruah diri dan undang-undang tidak lagi menjadi penilaian kerana yang penting ‘sikap aku betul, orang lain salah’.
Kadangkala orang ramai boleh menilai bahawa individu berkaitan itu ada sifat mazmumah seperti ego, tidak menerima kebenaran, berbangga dengan kedudukan, jawatan, sijil, ijazah, ilmu yang dimiliki, sedangkan semua ilmu itu menjadi amanah Allah SWT. Inilah marah yang dikeji.
Marah yang dipuji adalah marah pertengahan iaitu marah bertempat. Contoh, seorang bapa marah kepada anaknya yang tidak mahu bersolat atau menutup aurat. Rasulullah SAW mengajar kita dalam hadisnya: “Suruhlah anak kamu bersolat ketika berumur tujuh tahun dan pukullah mereka yang tidak mahu bersolat ketika berumur 10 tahun dan pisahkan mereka dari tempat tidur.” Marah kepada mereka yang memusuhi Islam sehingga kita boleh mengisytiharkan berperang. begitu juga dalam mencegah kemungkaran. Kita perlu ada marah dalam hal itu.
Contoh marah pertengahan berlaku dalam sejarah ialah ketika Saidina Ali terbabit dalam satu peperangan di mana beliau hampir hendak memenggal leher musuhnya dan tiba-tiba musuhnya meludah mukanya.
Lalu Saidina Ali tidak jadi memenggal lehernya. Maka musuhnya berasa pelik lalu bertanya Saidina Ali mengapa tidak jadi membunuhnya.

Maka Saidina Ali menjawab: “Aku takut bahawa aku membunuhmu bukan kerana Allah SWT tetapi kerana marah kepada kamu kerana kamu meludahku.” Hebatnya Saidina Ali masih lagi menggunakan pertimbangan akal dan syariat walaupun ketika marah. Sama-sama kita renungkan di mana kategori marah kita selama ini untuk kebaikan masa akan datang.


Pengertian kalimah syahadah


AKU BERSAKSI BAHAWA TIADA TUHAN YANG DISEMBAH MELAINKAN ALLAH
DAN AKU BERSAKSI BAHAWA NABI MUHAMMAD ITU ADALAH PESURUH ALLAH

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh



Ungkapan dua kalimah syahadah, atau mengucap dua kalimah syahadah merupakan dua susunan perkataan yang nilainya di sisi Allah dan orang-orang yang beriman adalah melebihi daripada nilai dunia dan segala isinya. Diriwayatkan daripada Nabi SAW bahawa “Sekiranya hendak ditimbang nilai dua kalimah syahadah dengan segala isi dunia, nescaya timbangan yang membawa dua kalimah itulah yang terlebih berat”.

Dua kalimah syahadah adalah dua ungkapan yang mesti diucapkan dengan lidah dan diakui dengan hati yang ikhlas oleh setiap orang yang ingin memeluk agama Islam. Yakni, dua kalimah inilah yang menjadi perantara di antara seorang Muslim dan bukan Muslim. Apabila seseorang yang sebelumnya menganut agama lain kemudian ingin memeluk agama Islam, maka dia perlu mengucap dua kalimah syahadah inilah.

Dua kalimah syahadah adalah rukun yang pertama daripada lima rukun Islam. Maksud rukun itu sendiri ialah; dasar, tiang, asas dan sendi (Kamus Dewan, ed.4, 2007). Jadi lima rukun Islam itu akan membentuk jatidiri seseorang muslim (orang yang beragama Islam) itu sendiri, sama ada ia benar-benar Islam atau sebaliknya. Sekiranya pincang salah satu daripada rukun itu, maka Islam seseorang tidaklah seperti sepatutnya. Dua kalimah syahadah ini merupakan rukunnya yang pertama maka ia perlu dihayati sesungguh-sungguhnya oleh setiap orang Islam.

Kata guru ana “Kalau tak cukup rukun, atau tidak sempurna rukun, tak taulah sama ada Islam seseorang manusia itu diterima atau tidaknya. Macam orang suruh tukang rumah buat rumah, tetapi ia tidak mahu ada tiang rumah, tak tahulah tukang rumah mana yang sanggup buat rumahnya itu, kerana apa yang diingininya itu bukanlah rumah sebenar rumah seperti fahaman dan ilmu seseorang tukang rumah”.

Dua kalimah syahadah ini juga satu ungkapan yang menjadi syiar umat Islam apabila mereka melaungkan azan bagi menyeru manusia untuk mengerjakan solat. Tidak diterima azan atau tidak dinamakan azan tanpa ucapan dua kalimah syahadah ini.


CIRI-CIRI ZAMAN JAHILIAH DAN CONTOH AMALANYA DALAM MASYARAKAT KINI


PENGENALAN TAJUK

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah, akhirnya kami  di beri peluang untuk menyiapkan tugasan yang telah diberi, Alhamdulillah juga atas nikmat islam dan iman yang di kurniakan oleh Allah kepada  kami ini. Selawat dan salam buat junjungan teragung nabi s.a.w, ahlul bait, salafussoleh, serta muslimin dan muslimat. Alhamdulillah kerana Dia masih menggerakkan jari jemari ini serta buah fikiran agar kami boleh melakukan tugasan ini dengan mudah.
Kami  telah memilih tajuk ‘ciri-ciri zaman jahiliah dan amalanya dalam masyarakat kini’ sebagai tajuk kajian Pendidikan Islam 1 AA 101 kami . Masa yang telah  diberikan untuk menyiapkan kajian ini ialah selama 1 minggu.
Zaman jahiliah ialah zaman kegelapan atau zaman kebodohan masyarakat arab pada zaman itu. Ianya berlaku kira-kira 500 masehi sebelum kelahiran Nabi Muhmmad S.A.W. Perkataan Jahiliah berasal daripada perkataan dalam bahasa arab, jahala  yang bermaksud  jahil dan tidak mengetahui atau tidak mempunyai ilmu pengetahuan. Istilah ini telah digunakan oleh orang islam untuk menggambarkan perubahan yang dibawa oleh islam dalam corak kehidupan dan pemikiran masyarakat.
Sepanjang kajian kami, kami telah dapat mengetahui beberapa ciri-ciri zaman  jahiliah terutamanya dari segi social, ekonomi, politik, agama dan kepercayaan, dan ilmu pengetahuan. Sebelum kedatangan islam , kota mekah merupakan kawasan yang sangat mundur. Orang arab ketika itu banyak menyembah berhala dan mekah merupakan tempat suci bagi bangsa arab. Kerana ditempat itu banyak dikelilingi berhala-berhala agama mereka. Kejadian ini telah berubah setelah lahirnya Nabi Muhammad S.A.W  yang telah merubah segala persekitaran mekah dan dunia sehingga ke hari ini.
Namun, walaubagaimanapun ciri-ciri jahiliah masih diamalkan sehingga ke hari ini. Malahan jahiliah pada masa kini lebih hebat dan dasyat daripada zaman dahulu dan orng zaman sekarang lebih banyak memuaskan nafsu mereka sendiri demi kepentingan sendiri. Contohya seperti dulu arab jahiliah membunuh anak perempuan malah hari ini lebih teruk iaitu membakar dan membuang di merata-rata tempat. Kaum wanita lebih tinggi darjatnya dari kaum lelaki. Berpakaian tetapi seolah-olah bertelanjangan. Lebih mempercayai tilik nasib, bomoh dan juga tangkal azimat daripadaa meminta kepadaa Allah S.W.T. Kes pembunuhan semakin menjadi-jadi. Anak sanggup mendera dan meninggalkan kedua-kedua ibu bapa mereka. Agama disisihkan demi pangkat dan kuasa. Kebanyakan manusia pada hari ini telahpun kembali pada zaman jahiliah.


ZAMAN JAHILIAH 

Pengertian Jahiliah
Perkataan Jahiliah berasal daripada perkataan dalam bahasa arab, jahala  yang bermaksud  jahil dan tidak mengetahui atau tidak mempunyai ilmu pengetahuan. Istilah ini telah digunakan oleh orang islam untuk menggambarkan perubahan yang dibawa oleh islam dalam corak kehidupan dan pemikiran masyarakat. Masyarakat Arab Jahiliah pula ialah masyarakat yang hidup di Semenanjung Tanah Arab dalam jangka masa selepas runtuhnya Empangan Maarib di Sabak. Jangka masa Zaman Jahiliah ini adalah lebih kurang 310 tahun,iaitu dari tahun 300 M hingga 610 M.seperti yang ditunjukkan dalam carta masa dibawah.Masyarakat Arab ini digelar sebagai masyarakat arab jahiliah kerana mereka tidak mengikut ajaran para nabi dan rasul sebelumnya seperti Nabi Sulaiman ,Nabi  Ibrahim ,Nabi Ismail,Nabi Musa,Nabi Isa dan lain-lain.
Zaman Jahiliah dianggap sebagai zaman kegelapan kerana masyarakat Arab Jahiliah tidak menyembah Allah Yang Maha Esa malah kebanyakan mereka menyembah berhala dan mempercayai animisme.kehidupan masyarakat Arab Jahiliah adalah kucar-kacir kerana pada masa itu,tiada nabi atau rasul dan kitab suci yang boleh dijadikan petunjuk dalam kehidupan.Ahklak mereka adalah rendah,misalnya mereka bersifat kejam,angkuh dan degil.Dengan kedatangan Islam,kehidupan masyarakat Arab Jahiliah mulai mengalami proses perubahan.

Tempoh Zaman Jahiliah
Carta masa:jangka masa zaman jahiliah. 300 masehi - 610 masehi.
Tarikh
300 Masehi
500 Masehi
610 Masehi
Peristiwa
Pecahnya Empangan Maarib.
Kelahiran Nabi Muhammad S.A.W
Turun wahyu kepada Nabi Muhammad s.a.w dan bermulalah zaman Islam.
           
Pecahnya Empangan Maarib.

   



Kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.





Turun wahyu kepada Nabi Muhammad s.a.w dan bermulalah zaman Islam.

Ciri-ciri   Zaman Jahiliah
Secara umum,masyarakat Arab Jahiliah boleh dikategorikan kepada dua golongan,iaitu masyarakat Badwi dan masyarakat Hadari.Masyarakat Badwi tinggal di kawasan gurun dan pendalaman,iaitu di bahagian tengah Semenanjung Tanah Arab.Masyarakat Hadari pula menetap di kawasan persisir pantai Semenanjung Tarah Arab.Oleh sebab kawasan penempatan mereka berbeza,maka,secara tidak langsung,cara hidup dan pencapaian masyarakatnya juga berbeza.Ciri-ciri kehidupan masyarakat Arab Jahiliah dapat dilihat dari segi agama,sosial,ekonomi,kepercayaan dan nilai hidup yang dipegang.

Masyarakat Arab Jahiliah mengamalkan perbuatan yang tidak bermoral seperti berjudi,berzina dan meminum arak.Mengikut fahaman mereka,seseorang lelaki yang meminum arak sehingga mabuk,menunjukkan mereka telah sempurna seperti lelaki.Kedudukan wanita dalam masyarakat pula adalah rendah,sehinggakan mereka tidak dapat mewarisi harta pusaka tinggalan ibubapa mereka.Terdapat di kalangan mereka yang menanam bayi perempuan sejurus selepas lahir.Pembunuhan terhadap bayi perempuan ini dilakukan kerana mereka beranggapan anak perempuan akan menjatuhkan maruah keluarga.Dalam soal perkahwinan pula,tidak ada peraturan khusus yang boleh dijadikan panduan oleh masyarakat.Seseorang lelaki boleh berkahwin dengan beberapa orang wanita sekaligus atau dengan sesiapa yang disukainya.

Aktiviti perniagaan yang dijalankan oleh para pedagang berasaskan riba dan penindasan.Sikap para peniaga pula lebih mementingkan keuntungan semata-mata.Kegiatan merompak dan merampas barangan daripada kafilah di padang pasir juga merupakan punca mata pencarian masyarakat Arab Jahiliah.Merompak dikatakan sebagai kewajipan yang harus dilakukan oleh setiap individu dalam setiap kabilah.Selain itu,eksploitasi golongan kaya terhadap golongan miskin merupakan amalan biasa yang dilakukan oleh orang berada.

Tedapat empat bentuk kepercayaan agama dalam masyarakat Arab Jahiliah,iaitu agama wathani (menyembah berhala),animisme (memuja alam seperti pokok),samawi (kristian dan yahudi) dan kepercayaan khurafat (seperti menilik nasib,sihir dan mempercayai roh orang mati menjadi burung.)

Berdasarkan catatan Al-Quran terdapat sebilangan kecil masyarakat Arab Jahiliah menganut agama hanif.Setelah kira-kira 3500 tahun,penganut agama hanif telah melupakan ajaran ini secara beransur-ansur.Terdapat juga di kalangan mereka yang mencampuradukkan ajaran agama hanif dengan amalan tradisi masyarakat Arab Jahiliah.

Masyarakat Arab Jahiliah mengamalkan sistem kabilah yang berasaskan cara hidup berpuak-puak dan berkelompok.Dalam sesebuah kabilah,ahlinya terdiri daripada suku tertentu dan mereka tinggal dalam sebuah kawasan.Setiap kabilah mempunyai identiti dan peraturannya sendiri sementara ahli kabilah pula sangat taksub dan fanatik terhadap kabilah masing-masing.Sesuatu kabilah diketuai oleh seorang Syeikh yang juga merupakan lambang perpaduan kaum mereka.Pelantikan syeikh dalam sesebuah kabilah adalah berdasarkan syarat-syarat tertentu.Antaranya ,bakal syeikh tersebut mestilah disukai oleh ahli kabilah dan dilantik atas persetujuan ramai.Beliau juga mestilah berfikiran matang ,gagah,berani,dan pandai berpidato.

Amalan sistem kabilah ini telah mendatangkan kesan yang negatif kepada masyarakat Arab Jahiliah.Kesan utamanya ialah kemunculan semangat assabiah atau semangat kesukuan yang melampau dan tercetusnya perperangan dikalangan masyarakat.Kemunculan semangat assabiah ini berpunca daripada struktur Sistem Kabilah yang berasaskan keturunan.Dalam sistem kabilah setiap puak tinggal dalam kelompok masing-masing dan mereka terikap pada peraturan yang telah ditetapkan oleh kabilah mereka.Keadaan ini telah menimbulkan perasaan kesukuan yang menebal di kalangan ahli kabilah.Mereka juga sanggup menuntut bela demi mempertahankan maruah diri dan kabilah mereka.

Selain itu,kemunculan sifat ini juga berkait rapat dengan keadaan geografi dan suasana tempat tinggal mereka yang panas dan kering kontang.Untuk meneruskan kehidupan,sesuatu kelompok kabilah Arab Jahiliah terpaksa mengatasi masalah yang dihadapi secara bersama.Sifat kesukuan yang menebal ini menjadikan kehidupan hidup masyarakat Arab Jahiliah kucar-kacir dan tidak aman.Perkara ini sering kali menjadi punca persengketaan di kalangan masyarakat Arab Jahiliah.

Perperangan antara satu kabilah dengan satu kabilah yang lain akan berlaku walaupun atas sebab yang kecil.Perperangan al-Basus memperlihatkan sikap orang Arab Jahiliah yang suka berperang sesama sendiri.Apakah yang akan terjadi jika semangat assabiah menebal dikalangan masyarakat yang berbilang kaum di negara kita?.Malaysia,Sebagai sebuah negara berbilang kaum,kita harus mengekalkan persefahaman yang telah sedia wujud di negara kita demi perpaduan masyarakat.Dengan semangat perpaduan dan persefahaman ini,maka usaha-usaha kearah pembangunan negara akan berhasil.


Kesan Kedatangan Islam Terhadap Zaman Jahiliah

Sebelum
Selepas
Hubungan Masyarakat / Sosial
Masyarakat Jahiliah hidup terpisah dalam kabilah dan bani masing-masing. Setiap individu mempunyai ketaatan (semangat assabiyyah) kepada kabilah dan sangat prejudis kepada kabilah yang lain. Semangat ini juga menyebabkan mereka memihak kepada kabilah tanpa mengira sama ada mereka berada dalam keadaan benar atau salah. Ini telah menimbulkan masalah permusuhan antara kabilah berleluasa.
Masyarakat Islam Madinah berjaya membentuk sebuah masyarakat ummah Islamiyah tanpa mengira kaum dan suku. Kesetiaan kepada kaum tidak lagi wujud dan digantikan dengan ikatan persaudaraan Islam. Contohnya Nabi berjaya mempersaudarakan orang Ansar dengan Muhajirin.
 Peperangan
Permusuhan antara suku atau kabilah telah membawa peperangan di kalangan masyarakat Arab Jahiliah. Peperangan ini dikenali sebagai Ayyamul Arab. Perang balas dendam sering berlarutan. Contohnya Perang Al-Basus berlarutan selama 40 tahun.

Persaudaraan Islam telah berjaya menamatkan permusuhan di kalangan golongan Ansar iaitu suku Aus dan Khazraj. Sebelum memeluk Islam mereka terlibat dalam peperangan Al-Buath kerana merebut kepimpinan kota Madinah.Peperangan yang wujud di zaman Islam merupakan satu langkah mempertahankan agama, masyarakat dan negara Islam daripada ancaman musuh terutama serangan orang Quraisy Mekah dan pengkhianatan orang Yahudi.

Kelas Masyarakat

Masyarakat Jahiliah mementingkan kelas dalam masyarakat. Golongan bangsawan merupakan golongan tertinggi dan dipandang mulia. Dalam masyarakat Arab Jahiliah amalan perhambaan berlaku secara meluas. Mereka tidak mempunyai hak ke atas diri sendiri. Mereka dikehendaki berkhidmat kepada tuan mereka. Perdagangan hamba berlaku secara meluas. Kekejaman ke atas para hamba berlaku sekiranya para hamba tidak mengikut kehendak mereka.


Dalam masyarakat Islam menitik beratkan konsep persamaan taraf.Semua manusia dianggap sama taraf di sisi Allah. Kemuliaan manusia berdasarkan kepada ketakwaannya kepada Allah. Manusia tidak dibezakan mengikut kekayaan atau pangkat mereka.
Kedudukan Wanita
 Masyarakat Arab Jahiliah memandang rendah kepada golongan wanita. Fungsi mereka hanyalah sebagai alat kepada kaum lelaki. Mereka dianggap sebagai barang dagangan dan ada di kalangan mereka yang kematian suami, menjadi rebutan anak-anak lelaki suami mereka. Keadaan ini menyebabkan suku bani Tamim telah menanam bayi perempuan bagi mengelakkan mereka dipandang rendah.


Nabi mengajar masyarakat Islam di Madinah memandang mulia golongan wanita. Mereka perlu dipelihara maruah dan kebajikan mereka. Kaum wanita memainkan peranan yang sama pentingnya dengan goIongan lelaki.
Akhlak
 Masyarakat Arab Jahiliah mengamalkan nilai akhlak yang buruk seperti berzina, melacur, membunuh, minum arak dan berjudi. Nilai ini telah sebati dengan kehidupan mereka.


Islam menekankan akhlak yang mulia.Bermula dengan perjanjian Al-Aqabah I, masyarakat Madinah berjanji tidak akan menipu, berzina, dan membunuh. Nabi berjaya mengikis segala amalan akhlak yang buruk di kalangan orang Islam di Madinah.


Nilai-nilai Positif
 Dalam masyarakat jahiliah terdapat nilai-nilai positif seperti menghormati tetamu, berpegang teguh kepada janji, memberi perlindungan kepada Nabi Muhammad s.a.w. seperti yang dilakukan oleh Bani Hashim.

Dalam masyarakat Islam nilai-nilai ini diperkukuhkan selaras dengan nilai-nilai Islam.
Amalan Ekonomi
 Jahiliyah amalkan riba, pencurian dan penipuan. Jua beli berhala adalah ekonomi yang penting dan menguntungkan.


Islam mengharamkan riba dan mewajibkan urusan jual beli. Ada akad dalam urusan jual beli. Barangan yang diharamkan tidak boleh dijual beli seperti arak,patung berhala, dll.
Cara hidup
Majoriti masyarakat Arab Jahiliah menganut agama menyembah berhala dengan menganggap berhala sebagai perantaraan antara manusia dengan Tuhan. Pada masa ini Mekah berperanan sebagai pusat penyembahan berhala. Agama lain yang dianuti ialah ajaran animisme, majusi, nasrani dan yahudi. Masyarakat pada masa ini juga terikat dengan kepercayaan karut.


Masyarakat Islam pada zaman ini mempunyai keimanan yang kukuh. Orang Ansar secara rela telah memeluk ajaran Islam. Nabi telah melantik guru-guru agama untuk memperkukuhkan akidah dan amalan mereka. Di samping itu, nabi telah menjalankan dasar kebebasan beragama terutama ke atas masyarakat Yahudi dan mereka diberi kebebasan beribadat. Majoriti golongan Arab Madinah menerima agama Islam.



Contoh Amalan Jahiliah Masa Kini
 Akidah.
Akidah jahiliyah adalah bertentangan dengan aqidah Islam, sama ada dari aspek kepercayaan, perkataan atau pun perbuatan. Akidah jahiliyah adalah karut iaitu tidak mahu menerima dan patuh dengan ajaran Islam serta mengingkari hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh al Qur’an dan al Sunnah. Contohnya mempercayai tilik nasib, bomoh dan juga tangkal azimat. 1 Akidah. Akidah jahiliyah adalah bertentangan dengan aqidah Islam, sama ada dari aspek kepercayaan, perkataan atau pun perbuatan. Akidah jahiliyah adalah karut iaitu tidak mahu menerima dan patuh dengan ajaran Islam serta mengingkari hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh al Qur’an dan al Sunnah. Contohnya mempercayai tilik nasib, bomoh dan juga tangkal azimat.

 Ibadah.
Ancaman jahiliyah terhadap ibadah umat Islam hari ini adalah dengan mewujudkan pusat-pusat hiburan seperti pub, karaoke, cyber café dan sebagainya. Begitu juga media cetak dan media elektronik yang turut memaparkan pelbagai jenis hiburan yang ada sesetengahnya tidak sesuai untuk dibaca atau ditonton. Pusat-pusat hiburan ini akan memberi kesan kepada umat Islam, terutamanya golongan remaja dari mengerjakan ibadah. Mereka (umat Islam) akan sentiasa sibuk dengan hiburan sehinggakan tiada masa untuk mengerjakan ibadah seperti sembahyang berjamaah, bertadarus dan lain-lain lagi. Masjid dibiarkan kosong tanpa penghuni dan kalau ada pun hanyalah golongan tua yang tidak berdaya untuk mencari hiburan. Untuk melawan ancaman ini, umat Islam harus kuat dan bersatu padu sama ada dengan cara memulaukan pusat-pusat hiburan ataupun pihak yang berwajib tidak mengeluarkan lesen untuk membina pusat-pusat hiburan secara berleluasa. Hanya amalan yang diredhai Allah sahaja yang menjadi penolong kita di akhirat.

Sosial.
Sistem sosial yang diamalkan oleh golongan jahiliyah ialah pilihan antara individu dan masyarakat. Sekiranya mereka memilih kehidupan individu, hak itu dianggap suci dan tidak boleh dicerobohi. Mereka memandang tinggi kedudukan individu sehingga mengabaikan hak masyarakat. Masyarakat tidak boleh mencampuri urusan peribadi, mereka bebas melakukan apa sahaja tanpa batasan.
Di satu pihak lain, sekiranya sistem sosial mereka ditegakkan di atas kehidupan masyarakat, mereka akan menganggap masyarakat itu suci dan lebih berhak atas segalanya sehingga mengabaikan hak individu. Individu tidak berhak memikirkan sesuatu, menentukan fikiran, kepercayaan dan adat kebiasaannya sendiri. Individu harus tunduk kepada masyarakat.

Ancaman sosial jahiliyah hari ini begitu jelas dan nyata terhadap umat Islam, oleh itu untuk membanterasnya umat Islam tidak boleh memisahkan antara individu dan masyarakat. Sebaliknya individu dan masyarakat harus saling bergantungan untuk menegakkan agama Allah. Apabila masyarakat mengambil tahu hak individu dan individu mengambil tahu hak masyarakat, maka masalah sosial yang berlaku seperti buang bayi, sumbang mahram, pergaulan bebas antara lelaki dan perempuan dapat dihapuskan.

 Akhlak.
Akhlak masyarakat jahiliyah sangat buruk di mana mereka boleh melakukan apa sahaja tanpa batasan. Mereka tidak ada sistem nilai seperti wajib, haram, sunat, harus dan makruh yang memberi balasan kepada pelakunya sama ada mendapat pahala ataupun dosa. Oleh sebab itu mereka boleh bergaul bebas antara lelaki dan perempuan, melakukan zina, meminum arak, berjudi, hisap dadah, memakan pil estacy dan sebagainya. Tiada lagi adab sopan dan tatasusila sebagai seorang yang bergelar Islam. Ancaman ini menyebabkan manusia tunduk dengan hawa nafsu yang dipimpin oleh syaitan.
Sebagai seorang yang beragama Islam, marilah bersama-sama kita berusaha untuk mengembalikan semula akhlak Islamiyah ke dalam masyarakat agar mereka tidak terus terleka dengan keseronokan dunia.

Ekonomi.
Ekonomi jahiliyah lebih menguasai ekonomi Islam. Amalan riba semakin bertambah. Bagi orang-orang yang mengamalkan ekonomi jahiliyah riba’ telah menjadi nadi dalam kehidupan seharian. Untuk mendapat keberkatan dari Allah, maka kita hendaklah menolak ekonomi jahiliyah dan mengamalkan sistem ekonomi Islam.

LAMPIRAN










 RUMUSAN

Setelah dikaji,terdapat banyak persamaan dalam amalan masyarakat sekarang dengan masyarakat arab jahiliah dahulu.Seolah-olah sejarah tersebut kembali berulang dan menjadi duri dalam daging.Walaupun dalam bentuk budaya yang berbeza, yakni zaman sekarang dan zaman jahiliah,tetapi lingkungan konsep jahiliah masih sama seperti akidah,ibadah,social,akhlak dan ekonomi.Malahan,sebahagian amalan yang dilakukan sekarang lebih teruk daripada zaman arab jahiliah dan sebahagiannya menjadi tanda-tanda kiamat seperti fitnah yang dasyat,lelaki dan perempuan bertukar jantina dan lain-lagi.

Hadis Nabi s.a.w,“ Sesungguhnya  aku tinggalkan kepada kamu dua perkara yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya nescaya kamu tidak akan tersesat selama-  lamanya. Itulah Al-Quran dan Sunnahku.”
Merujuk kepada hadis nabi ini,punca utama kepada amalan jahiliah ini disebabkan kita meninggalkan 2 perkara berat tersebut iaitu Al-Quran dan Sunnah Nabi s.a.w.Selain itu,amalan jahiliah berterusan berlaku kerana masyarakat kita tidak melakukan amar makruf nahi munkar seperti ayat Al-quran; ayat 111 Surah Al Imran,

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَاْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ‌ؕ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَڪَانَ خَيْرًا لَّهُمْ‌ؕ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ

yang terjemahannya sebagai berikut,‘Kamu adalah umat terbaik, yang dibangkitkan demi kebaikan umat manusia, kamu menyuruh berbuat kebaikan dan melarang berbuat keburukan, dan beriman kepada Allah. Dan, sekiranya Ahli kitab beriman, niscaya akan lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka orang-orang fasik.’ (3:111).
Oleh itu,kita sebagai khalifah di muka bumi perlu berpaksikan ajaran yang benar iaitu ajaran Allah s.w.t dan tidak menyimpang jauh daripada segala yang telah disuruh.Sesungguhnya al-quran dan sunnah adalah panduan hidup yang  paling  benar  dan nyata.


 RUJUKAN

·         Buku sejarah tingkatan 4 ( bab 4)
·         Artikel - Pusat Rujukan Persuratan Melayu @ DBP
·         Sejarah STPM 940/1
·         http://ms.wikipedia.org/wiki/Jahiliah

Adakah Anda Masih Belum Bertemu JODOH?