RAMADAN BULAN DIDIK UMAT ISLAM BERDISIPLIN, SABAR HADAPI UJIAN

Kata mutiara ramadhan :


Saling mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa baik dalam bentuk Sms Ucapan Puasa dan Kata Mutiara Ramadhan merupakan perkara yang perlu kita lakukan agar dapat menjalankan puasa di bulan yang suci ini  dengan diberkati.



Todia habaq hampa,  Anwar Hadi ada ganjaran yang istimewa  untuk hampa yang berpuasa penuh dibulan ramadhan ni. Nak tau apa dia ganjaran untuk hampa semua, jom saksikan video klip ni :



RASULULLAH SAW bersabda maksudnya:Semua amalan anak Adam digandakan kebaikannya sepuluh kali ganda serupa dengannya hingga tujuh ratus kali ganda. Allah Azza Wajalla berfirman: Melainkan puasa, kerana ia untuk-Ku dan Aku sendiri yang membalasnya, mereka meninggalkan syahwat dan makanannya kerana-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapat dua kegembiraan; kegembiraan semasa berbuka dan kegembiraan semasa menemui Tuhannya, dan bau busuk (dari mulut orang berpuasa) kerana berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau Musk.” (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)
Puasa adalah perkara ‘dharuriah’ dalam agama di mana sesiapa yang mengingkari wajibnya puasa maka ia menjadi kufur, manakala sesiapa meninggalkan puasa tanpa uzur syarie, hendaklah ia dihukum.
Puasa memaksa kita meninggalkan nafsu syahwat walaupun pada perkara dihalalkan untuk melakukannya (sebelum Ramadan). Dengan itu puasa sebenarnya dikatakan sebagai pendidik untuk kita menjadi lebih tegas, berdisiplin dan sabar berhadapan sebarang godaan sepanjang Ramadan.
Ramadan dikenali juga sebagai bulan prestasi di mana Allah memberikan kesempatan kepada orang beriman untuk memperbaiki darjatnya di sisi Allah bahkan di bulan ini semua aktiviti yang harus di sisi syarak dikira sebagai ibadat kepada Allah.
Puasa yang dilakukan dengan ikhlas kerana Allah semata-mata akan bernilai sepuluh kebajikan (atau lebih). Oleh itu orang yang puasa di bulan Ramadan diiringi puasa enam hari di bulan Syawal dinilai sama dengan puasa sepanjang tahun. Hal itu dinyatakan dalam hadis Rasulullah SAW.
Ramadan adalah bulan ibadat untuk mendekatkan diri kepada Allah seperti dilakukan salafus-salih. Dengan itu kita hendaklah b berusaha supaya tiada waktu berlalu tanpa amal salih sepanjang Ramadan, bulan permohonan, munajat, hidayah dan meraih petunjuk kebenaran daripada Allah.

• .¸¸❤¸¸.•• .¸¸❤¸¸.•• .¸¸❤¸¸.•• .¸¸❤¸¸.••.¸¸❤¸¸.••.¸¸❤¸¸.••.¸¸❤¸¸.•• .¸¸❤¸¸.•
Ya Allah, 
gantikanlah penderitaan ini dengan kesenangan, 
balasan kesedihan sebagai perkara yang mengembirakan dan 
hilangkan lah perasaan takut ini kepada ketenteraman.

Ya Allah, 
sejukkan gelora hati ini dengan salji keyakinan dan 
padamkan gelojak jiwa dengan air keimanan.

Ya Allah, 
berikanlah rasa mengantuk sebagai kenyamanan bagi mata yang tidak dapat pejam. 
Berikan rasa damai bagi jiwa-jiwa yang resah ini seatu kedaimaian dan 
berikanlah dengan kemenangan yang nyata.

Ya Allah ,
tunjukkanlah penglihatan ini menuju cahayaMu, 
bimbinglah kesesatan ini ke arah jalan Mu dan bimbinglah kesesatan ini ke arah jalan Mu dan bimbinglah orang yang tergelincir menuju petunjukMu.

Ya Allah, 
lenyapkan segala keraguan dengan cahaya mentari di ufuk timur. 
Hancurkan segala kebatilan yang bersarang di dalam perasaan dengan 
secerah sinar kebenaran. 
Hapuskan segala tipu daya syaitan dengan pertolongan bala tentera Mu.

• .¸¸❤¸¸.•• .¸¸❤¸¸.•• .¸¸❤¸¸.•• .¸¸❤¸¸.•• .¸¸❤¸¸.•• .¸¸❤¸¸.• • .¸¸❤¸¸.•• .¸¸❤¸¸.•

Hanya padaamu aku memohon

Hanya padaamu aku memohon



Iyyakana'budu wa iyya kanasta'in 
(Hanya Engkaulah yang kami ibadahi dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan).

Para ahli qira'at sab'ah dan jumhurul ulama membacanya dengan memberikan tasydid pada huruf ya' pada kata iyyaka dibaca dengan memfathahkan huruf nunyang pertama, menurut bacaan seluruh ahli qira'at. Menurut bahasa, kata ibadah berarti tuntuk patuh. Sedangkan menurut syariat, ibadah berarti ungkapan dari kesempurnaan cinta, ketundukan, dan ketakutan.
Didahulukannya maf'ul (objek), yaitu kata iyyaka, dan (setelah itu) diulangi lagi, adalah dengan tujuan untuk mendpatkan perhatian dan juga sebagai pembatasan. Artinya, "Kami tidak beribadah kecuali kepada-Mu, dan kami tidak bertawakal kecuali hanya kepada-Mu." Dan inilah puncak kesempurnaan ketaatan. Dan dien (agama) itu secara keseluruhan kembali kepada kedua makna di atas.

Yang demikian itu seperti kata sebagian ulama salaf, bahwa surat Al-Fatihah adalah rahasia Alquran, dan rahasia Al-Fatihah terletak pada ayat Iyyakana'budu wa iyya kanasta'in (Hanya Engkaulah yang kami ibadahi dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan).
Penggalan pertama, yakni "Hanya kepada-Mu kami beribadah" merupakan pernyataan lepas dari kemusyrikan. Sedangkan pada penggalan kedua, yaitu, "Hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan" merupakan sikap berlepas diri dari upaya dan kekutan serta berserah diri kepada Allah SWT.

Makna seperti ini tidk hanya terdapat dalam satu ayat Alquran saja, seperti firman-Nya, "Maka beribadahlah kepada Allah dan bertawakallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Rabbmu tidak lali dari apa yang kamu kerjakan." (Huud: 123).

Dalam ayat tersebut (Al-Fatihah: 5) terjadi perubahan bentuk dari ghaib (orang ketiga) kepada mukhathab (orang kedua, lawan bicara) yang ditandai dengan huruf kaf pada kata iyyaka. Yang demikian itu memang selaras karena ketika seorang hamba memuji kepada Allah, maka seolah-olah ia merasa dekat dan hadir di hadapan-Nya. oleh karena itu, Dia berfirman, "Iyyakana'budu wa iyya kanasta'in."

Ini merupakan dalil yang menunjukkan bahwa pada awal-awal surat Al-Fatihah merupakan pemberitahuan dari Allah SWT yang memberikan pujian kepada diri-Nya sendiri dengan berbagai sifat-Nya yang Agung, serta petunjuk kepada hamba-hamba-Nya agar memuji-Nya dengan pujian tersebut.

Dalam shahih Muslim, diriwayatkan dari al-'Ala' bn Abdur Rahman, dari ayahnya, dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, "Aku telah membagi salat dua bagian antara diri-Ku dan hamba-Ku. Bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika ia mengucapkan, 'Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam', maka Allah berfirman, 'Hambaku telah memuji-Ku'. Dan jika ia mengucapkan, 'Yang menguasai hari pembalasan', maka Allah berfirman, 'Hamba-Ku telah memulikan-Ku'. Jika ia mengucapkan, 'Hanya kepada Engkaulah kami beribadah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan', maka Allah berfirman, 'Inilah bagian antara hamba-Ku dan diri-Ku. Untuk hamba-Ku apa yang ia minta'. Dan jika ia mengucapkan,'"Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau enugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai (Yahudi), dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (Nashrani)', maka Allah berfirman, "Ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku pula apa yang ia minta'."
Iyya kana'budu didahulukan dari wa iyya kanasta'in, karena ibadah kepada-Nya memrupakan tujuan, sedangkan permohonan pertolongan merupakan sarana untuk beribadah. Yang terpenting lebih didahuukan dari sekedar penting, wallahu a'lam.
Jika ditanyakan, lalu apa makna huruf nun pada firman Allah SWT,"Iyyakana'budu wa iyya kanasta'in," jika nun itu dimaksudkan sebagai bentuk jama', padahal orang yang mengucpkan hanya satu orng, dan jika untuk pengagungan, maka yang demikian itu tidak sesuai dengan kondisi?

Pertanyaan di atas dapat dijawab bahwa yang dimaksudkan dengan huruf nun(kami) itu adalah untuk memberitahukan mengenai jenis hamba, dan orang yang salat merupakan salah satu darinya, apalagi jika orang-orang melakukannya secara berjamaah. Atau, imam dalam salat memberitahukan tentang dirinya sendiri dan juga saudara-saudaranya yang beriman tentang ibadah, yang untuk tujuan inilah mereka diciptakan.

Ibadah merupakan maqam (kedudukan) yang sangat agung, yang dengannya seorang hamba menjadi mulia, karena keberpihakannya kepada Allah Ta'ala saja, dan Dia telh menyebut Rasul-Nya sebagai hamba-Nya yang menempati maqam yang mulia. Firman Allah, "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam." (Al-isra': 1).

Allah telah menyebutkan Muhammad saw sebagai seorang hamba ketika menurunkan Alquran kepadanya, ketika beliau menjalankan dakwahnya dan ketika diperjalankan pada malam hari. Dan Dia membimbingnya untuk senantiasa menjalankan ibadah pada saat-saat hatinya merasa sesak akibat pendustaan orang-orang yang menentangnya, Dia berfirman, "Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (salat), dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)." (Al-Hijr: 97 -- 99).
Sumber: Terjemahan Lubabut Tafsir Min Ibnu Katsir (Tafsir Ibnu Katsir), Tim Pustaka Imam as-Syafi'i
Kelebihan di bulan ramadhan

Kelebihan di bulan ramadhan



~•*¨*•♥ Bismillahirrahmaanirahiim... ♥•*¨*•~

~•.*♥* 7 Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan...

Selain Puasa yang Allah wajibkan pada Bulan Ramadhan ada berbagai Amalan yang disunahkan pada Bulan ini di antaranya.

Berikut 7 Amalan Sunnah Bulan
Suci Ramadhan, yaitu :


~•.*♥*.•♥ 1. Mengkhatamkan Al-Qur’an.

Bulan Ramadhan adalah bulan Al-Quran. Pada bulan inilah Al-Qur’an pertama kali turun dari Lauhul Mahfuz ke langit Dunia sekaligus (berangsur-angsur).

Allah subhanahu wa ta'alla berfirman :
"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi Manusia dan Penjelasan-penjelasan mengenai Petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)".
(QS. Al-baqarah : 185).


~•.*♥*.•♥ 2. Shalat Tarawih.

Rasulullah Salallahu 'alaihi wa sallam. Bersabda :
“Barang siapa yang menghidupkan Malam bulan Ramadhan karena Iman dan mengharap Pahala dari Allah akan diampuni Dosa-dosanya yang telah lalu.”(HR. Bukhari, An-Nasa'i, Muslim, Abu Dawud dari Abu Hurairah).

Sebuah riwayat mengatakan bahwa Nabi Salallahu 'alaihi wa sallam. pernah Shalat 11 Raka'at, terkadang 13 Raka'at atau kurang dari itu. Ketika ditanya tentang shalat malam Beliau Bersabda: “Dua Raka'at dua Raka'at, jika seseorang diantara kalian khawatir masuk waktu Subuh hendaklah shalat satu Raka'at witir.”


~•.*♥*.•♥ 3. Memperbanyak Do'a.

Orang yang Berpuasa ketika Berbuka adalah salah satu orang yang Do'anya Mustajab. Oleh karenanya Perbanyaklah Berdo'a ketika sedang Berpuasa terlebih lagi ketika Berbuka. Berdo'alah untuk Kebaikan diri kita,keluarga, bangsa, dan saudara-saudara kita sesama Muslim di belahan Dunia.


~•.*♥*.•♥ 4. Memberi Buka Puasa (Tafthir Shaim).

Hendaknya Berusaha untuk selalu memberikan Ifthar (Berbuka) bagi mereka yang Berpuasa walaupun hanya Seteguk Air ataupun Sebutir Korma sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wa sallam yang berbunyi :” Barang siapa yang memberi Ifthar (untuk Berbuka) Orang-orang yang Berpuasa maka baginya Pahala seperti orang yang Berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun”.
(HR. Bukhari & Muslim).


~•.*♥*.•♥ 5. Bersedekah.

Rasulullah Salallahu 'alaihi wa sallam. Bersabda: “Sebaik-baik Sedekah adalah Sedekah pada Bulan Ramadhan”.
(HR. Tirmidzi).

Dan pada akhir bulan Ramadhan Allah mewajibkan kepada setiap muslim untuk mengeluarkan Zakat Fitrah sebagai Penyempurna Puasa yang dilakukannya.


~•.*♥*.•♥ 6. I’tikaf.

I’tikaf adalah Berdiam Diri di masjid untuk Beribadah kepada Allah. I’tikaf disunahkan bagi laki-laki dan perempuan; karena Rasulullah Salallahu 'alaihi wa sallam. selalu Beri’tikaf terutama pada Sepuluh Malam Terakhir dan para istrinya juga ikut I’tikaf bersamanya. Dan hendaknya orang yang melaksanakan I’tikaf memperbanyak Dzikir, Istighfar, Membaca Al-Qur’an, Berdo'a, Shalat Sunnah dan lain-lain.


~•.*♥*.•♥ 7. Memperbanyak Berbuat Kebaikan.

Bulan Ramadhan adalah Peluang Emas bagi setiap muslim untuk menambah ‘Rekening’Pahalanya di sisi Allah. Dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah dan Baihaqi dikatakan bahwa Amalan Sunnah pada Bulan Ramadhan Bernilai seperti Amalan Wajib dan Amalan Wajib senilai 70 Amalan Wajib di luar Ramadhan. Raihlah setiap Peluang untuk Berbuat Kebaikan sekecil apapun meskipun hanya ‘sekedar’Tersen yum di depan orang lain.
Ciptakanlah kreasi dan inovasi dalam Berbuat Kebaikan agar Saldo Kebaikan kita terus bertambah.

“Dan untuk yang demikian itu Hendaknya orang berlomba-lomba. ”

Semoga kita termasuk Orang-orang yang bisa memanfaatkan Momentum Ramadhan untuk merealisasikan Ketaqwaan Diri kita dan bisa meraih predikat “Bebas dari Neraka.”

Aamiin Allahumma Aamiin..

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa sahabat Muslim Semuanya..
Semoga di beri Kelancaran dan Kemudahan dalam Berbagi Kebaikan..
Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh...




7 Kelebihan Bersahur Di Bulan Ramadhan

1. Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud : Bersahurlah kamu kerana sesungguhnya bersahur itu adalah berkat

2. Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud : Hendaklah kamu Bersahur kamu kerana ia adalah makanan yang berkat

3. Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud : Perbezaan antara puasa kita orang Islam dengan puasa ahli Kitab ialah kita makan sahur

4. Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud : Memakan sahur itu boleh memberi kekuatan untuk berpuasa pada siang hari dan qailulah (tudir sekejap) pada siang hari (sebelum Zohor) boleh memberi kekuatan untuk qiamullail – hadis dari Ibnu Abbas

5. Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud : Sesungguhnya Allah dan malaikat berselawat ke atas mereka yang bersahur – hadis dari Ibnu Umar

6. Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud : Sentiasalah umatku itu dalam keadaan kebaikan selama mana mereka menyegerakan berbuka dan melambatkan sahur

7. Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud : Sahur itu berkat, oleh itu janganlah kamu meninggalkannya walau pun dengan meminum seteguk air kerana sesungguhnya Allah dan malaikat berselawat ke atas mereka yang bersahur.

Adakah Anda Masih Belum Bertemu JODOH?